Hitungannama jatuh pada jari telunjuk melambangkan dunia yaitu kesibukan. Jari tengah = Lungguh. Hitungan nama jatuh pada jari tengah melambangkan kedudukan. Jari manis = Lara . Hitungan nama jatuh pada jari manis melambangkan sakit atau pengorbanan. Jari kelingking = Pati. hitungan nama jatuh pada jari kelingking melambangkan ejekan.
Ra wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata.
Aksarasunda kuno,dapat dipakai sebagai sarana perhitungan bagi masarakat dari jaman dulu hingga kini aksara tersebut bisa di gunakan sebagai sarana dalam mencari : 3.bertani 4,dan lain-lain. Di bawah ini adalah sedikit contoh : Alpabet 1.HA 11.PA 2.NA 12.DA 3.CA 13.JA 4.RA 14.YA 5.KA 15.NYA 6.DA 16.MA 7.TA 17.GA 8.SA 18.BA 9
KarakterHa Na Ca Ra Ka menceritakan Aji Saka yang memiliki pesuruh bernama Dora dan Sembada. Mereka berdua diutus untuk membawa sebuah pesan. Da Ta Sa Wa La menggambarkan keduanya berseteru karena perbedaan pendapat. Pa Dha Ja Ya Nya menggambarkan bahwa mereka berdua bertanding dengan kesaktian yang sama kuatnya.
sampaiselesai: sing - sakola teh; biar jujur at biar sampai tamat sekolah itu; 3 sangat: kuring téh - nya bogoh, saya sangat mencintainya cacarakan abjad Sunda: ha na ca ra ka da ta sa wa la pa da ja nya ma ga ba nga. cacarékan nadar; kaul . cadél pelat; tidak at. belum dapat mengucapkan bunyi r. cadok dagu yg menjorok ke depan . cadong, ompreng utk pesakitan; dicadong dialas; dibatasi
1 Pisang punggel = kurang baik 2. Lumbung gumilang = kurang baik 3. Tunggak kasemi = kurang baik 4. Satria lalaku = baik 5. Sangga waringin = baik 6. Paparingan kebek = baik 7. Ratu sabdaning pandita = baik B. Kode huruf
Baikburuknya nama, menurut peritungan Jawa (neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga). Setiap aksara
5ylQ. Sebuah nama memiliki jumlah nilai tertentu, banyak cara untuk menghitung nama diantaranya menggunakan aksara sunda, yaitu Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, Sa, Wa, La, Pa, Da, Ja, Ya, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha, Nga. Baiklah langsung ke TKP broo,,!NILAI AKSARA SUNDA Ha = 1 Pa = 11 Na = 2 Da = 12 Ca = 3 Ja = 13 Ra = 4 Ya = 14 Ka = 5 Nya = 15 Da = 6 Ma = 16 Ta = 7 Ga = 17 Sa = 8 Ba = 18 Wa = 9 Tha = 19 La = 10 Nga = 20 Ilmu hitungan nama ini saya dapat dari kakek saya, Dia pernah mengatakan bahwa dalam nama itu memiliki Biji nilai hitungan. Sebelum menikah ada baiknya menghitung nama kita dan pasangan terlebih dahulu, supaya kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan kita dengan pasangan nantinya. Penghitungan nama juga bisa dipakai untuk menghitung nama kita dan nama tempat tinggal kita, cocok atau tidak, memberikan rizki yang banyak atau tidak dan sebagainya. Sebetulnya saya juga kurang mempercayainya, Mengingat dari keturunan nenek saya lekat sekali dengan pendidikan agama islam, dan hal-hal yang demikian bisa dianggap musyrik menyekutukan ALLOH, namun ada kalanya juga kita harus mempercayai apa kata orang tua, betul gak,,? Tidak ada ruginya juga jika kita mencoba mempelajarinya fikir saya, Memang sedikit sekali yang saya mengerti tentang ilmu penghitungan ini, saya tidak bisa menjelaskannya secara detail, ini hanya garis besarnya saja. Nama yang dihitung adalah nama panggilan saja, tidak perlu nama secara lengkap Begini cara menghitungnya,! Misalnya nama panggilan saya dirumah adalah Syarif cara menghitungnya begini, penggal huruf tersebut, kemudian sesuaikan bunyi huruf konsonannya memakai aksara sunda diatas kemudian jumlahkan nilainya. Sya - Rif menjadi Sa - Ra bunyi Rif diganti jadi Ra Nilai Sa = 8 Nilai Ra = 4 berarti Sa + Ra = 8 + 4 = 12 kemudian nama panggilan cewek misalnya Maya maka Ma - Ya menjadi Ma- Ya sudah sesuai dengan aksara sunda Nilai Ma = 16 Nilai Ya = 14 Berarti Ma + Ya = 16 + 14 = 30 Jika untuk menghitung jodoh maka jumlahkan 2 hasil penghitungan 2 nama tersebut = 12 + 30 = 42 Nilai tersebut harus dibagi 7, karena dalam 1 minggu ada 7 hari = 42 7 = 6 Ini bisa diartikan bila nanti pasangan tersebut menikah maka dalam 1 minggu mereka akan mendapatkan rizki selama 6 hari. Untuk yang paling bagus berarti kedua pasangan harus memiliki nilai 47, karna nilai 47 jika dibagi 7 hasilnya 7, berarti rizki akan mengalir setiap hari kepada pasangan tersebut. Sekali lagi ini hanya semacam ramalan saja, boleh percaya boleh tidak,,, karna saya pun belum membuktikannya, atau bisa juga kalian melakukan sedikit tes terhadap 10 pasangan, hitung nama suami dan istrinya seperti diatas, kemudian cocokan ramalan dengan kehidupan nyatanya, apakah dia termasuk pasangan yang memiliki rizki yang lancar atau tidak, lalu baru tetntukan berapa % kebenaran ramalan ini,,, Sama halnya untuk menghitung nama orang dengan nama tempat tinggal, dengan hitungan tersebut kita bisa tau cocok atau tidaknya jika kita tinggal atau memiliki usaha didaerah tertentu, apakah aliran rezeki kita bagus atau tidak,,, Demikianlah hal yang dapat saya bagikan mudah-mudahan ada manfaatnya, semua tergantung keyakinan anda masing-masing.
– Mau tahu berat atau tidaknya nama Anda? Baik-buruknya nama, menurut perhitungan Jawa {neptu, didasarkan pada susunan aksara Jawa ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su sa=3 + san sa=3 + to ta=2 = 8. Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati". Menghitungnya dimulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, dan lima Pati. Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu Sri sampai lima Pati, begitu seterusnya. Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, lima Pati, enam Sri, tujuh Lungguh, delapan Gedhong. Jadi, nama Susanto dengan angka total 8, jatuh pada unsur "Gedhong". Artinya, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya. Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama. Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan.
- Mau tahu berat atau tidaknya nama Anda? Nah, inilah perhitungan nama ala Jawa. Baik-buruknya nama, menurut peritungan Jawa neptu, didasarkan pada susunan aksara Jawa ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su sa=3 + san sa=3 + to ta=2 = 8. Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati". Menghitungnya dimulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, dan lima Pati. Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu Sri sampai lima Pati, begitu seterusnya. Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, lima Pati, enam Sri, tujuh Lungguh, delapan Gedhong. Jadi, nama Susanto dengan angka total 8, jatuh pada unsur "Gedhong". "Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nasudah ma itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," jelas Iin SP. Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama. Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan. Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda. "Sri" memiliki arti yang positif bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya. Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan jabatan dan ekonomi harta, tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis. Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif. Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak siai, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek. Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup A, I, U, E, 0 yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan nilainya = nol. Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto. Kalau Hariyanto = Ha ha = 1 + ri ra = 4 + yan ya = 4 + to ta = 2} - 11 unsurnya Sri. Ariyanto = A diabaikan = 0 + ri ra = 4 + yan ya = 4 + to ta = 2 = 10 unsumya Pati.
hitungan sunda ha na ca ra ka