Berikuttiga metode pencucian uang yang kerap dilakukan: 1. Buy and sell atau yang dikenal dengan penempatan. Menempatkan dana yang berasal dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan umumnya dilakukan dengan cara: menempatkan dana pada bank seperti seolah-olah mengikuti kredit, menyelundupkan uang tunai dari suatu negara ke negara lain dan
kedelai pembilasan kedelai, perebusan kedelai. Proses pendekatan yang lain dapat dilakukan dengan cara pengukuran secara langsung (survei) kebutuhan air didalam proses pembuatan tahu. Jumlah air limbah ini yang nantiya akan menentukan dimensi dari perencanaan instalasi dan luas lahan yang diperlukan (Herlambang, 2002).
prosespencucian kopi luwak (dicuci berkali2 hingga bersih) Pengeringan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu: a. Pengeringan Alami. Cara menupas kulitnya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan menumbuknya, tidak perlu ditumbuk dengan kuat, cukup agar kulit biji kopinya terkelupas, karena jika ditumbuk terlalu kuat maka biji
Prosesini merupakan tahap awal dalam proses pencucian yang meliputi : Pembasahan (Flush) Flush dapat dilakukan lebih dari sekali dalam proses pelepasan kotoran. namun pada dasarnya flush merupakan proses melarutkan kotoran dengan air.
Prosesini dilakukan secara aerobik karena mikroorganisme tersebut membutuhkan asupan oksigen. Keuntungan dari proses lumpur aktif yaitu efisiensi proses lebih tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mengolah limbah dengan debit kecil dan dapat digunakan untuk polutan organik yang susah terdegradasi (Amlyia, 2011).
Keuntunganproses cuci darah dengan metode ini adalah bisa dilakukan di rumah, kapan saja, dan biasanya dilakukan saat penderita gagal ginjal sedang tidur. Namun, metode ini harus dilakukan 4 kali sehari dan memakan waktu sekitar 30 menit. Efek samping yang dapat timbul berupa peritonitis, perut terasa penuh ketika cuci darah berlangsung
ProsesPembuatan Minyak Nabati Menjadi Biodiesel. • Minyak nabati merupakan trigliserida melalui reaksi transesterifikasi dengan methanol akan menghasilkan, gliserin, metil stearate, metil oleate. Metil oleate atau biodiesel dan gliserin harus dipisahkan melalui suatu tangki-pengendap.
9iSkH3. Pencucian akan mengurangi atau menghilangi bahan-bahan sejenis malam lilin yang melapisi kulit pada beberapa jenis hasil pertanian seperti buah-buahan, untuk melindungi kotoran yang melekat pada buah yang dapat menunjukan adanya populasi mikroorganisme, untuk menghilangi adanya sisi-sisa insektisida. Air yang digunakan untuk mencuci harus bersih, sebaiknya digunakan air yang mengalir dan bersih. Pencucian dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu denagn cara basah atau kering, penyemprotan angin, perendaman bak perendam atau disemprot air. 3. Penghancuran Penambahan air ini ditujukan agar memudahkan proses penghancuran buah, penghancuran dilakukan dengan blender selama 4 menit. Penghancuran dilakukan sampai terbentuk bubur buah. Proses penghancuran ini dilakukan sampai halus. 4. Pemasakan Pemasakan bertujuhan untuk membuat campuran gula dan bubur buah menjadi homogen dan menghilangkan air tang berlebihan sehingga selai yang dihasilkan menjadi pekat. Di samping itu, pemasakan juga bertujuan untuk mengekstraksi pektin untuk memperoleh sari buah yang optimal, untuk menghasilkan cita rasa yang baik, dan untuk memperoleh struktur gel. Selama pemasakan harus dilakukan pengadukan agar campuran bahan selai, yaitu buah atau bahan dasar, pektin, gula dan asam menjadi homogen. Pengadukan juga bertujuan untuk memperoleh struktur gel. Pengadukan tidak boleh terlalu cepat karena dapat menimbulkan gelembung-gelembung yang dapat merusak tekstur dan penampakan akhir. 5. Pendinginan Pendinginan pada pembuatan selai bertujuan untuk membuat tekstur selai supaya menjadi bagus. Proses pendinginan selai kurang lebih hingga commit to user 12 6. Pengemasan Pengemasan merupakan suatu cara dalam memberikan kondisi sekeliling yang tepat bagi bahan pangan dan dengan demikian membutuhkan pemikiran dan perhatian yang besar dari pada yang biasa-biasanya diketahui. Industri pangan cenderung untuk membedakan antara proses pengalengan dan pembotolan di suatu pihak lain. Sampai batas tertentu, ini merupakan perbedaan nyata antara metode pengolahan pangan yang mengikutsertakan sterilisasi dan pasteurisasi terhadap metode pengawetan lainya, termasuk dehidrasi dan pembekuan cepat. Pengemas disebut juga pembungkus, pewadahan atau pengepakan. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi, melindungi bahan pangan atau produk yang ada didalamnya, dan melindungi bahaya pencemaran serta bahaya fisik gesekan benturan, dan getaran. Pengemasan juga berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri supaya mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Kemasan juga sebagai alat promosi dan media informasi. E. Analisis Sensori Uji scoring adalah pengujian yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap suatu produk, dengan mengandalkan panca indra. Panelis adalah kelompok yang memberikan penilaian terhadap suatu produk, dibedakan menjadi lima yaitu panelis perorangan, panelis terbatas, panelis terlatih 7-15 orang, panelis setengah terlatih 15-25 orang dan panelis tidak terlatih 25 orang. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan uji organoleptik adalah fisiologi keadaan fisik panelis, psikologi perasaan panelis dan kondisi lingkungan saat pengujian. Dalam pelaksanaannya, digunakan uji scoring dimana panelis tidak terlatih diminta memberikan penilaian dalam skala yang menunjukkan tingkat dari sangat tidak suka sekali sampai sangat suka sekali untuk respon rasa. Sedangkan panelis setengah terlatih memberikan penilaian dari tingkat sangat tidak commit to user 13 mengembang sekali sampai sangat mengembang sekali untuk respon kemampuan mengembang Rahayu, 2001. Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar-benar tahu mengenai atribut yang dinilai. Tipe pengujian skoring sering digunakan untuk menilai mutu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya kemanisan, kekerasan, dan warna. Selain itu, digunakan untuk mencari korelasi pengukuran subyektif dengan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif Kartika dkk, 1988. F. Analisis Vitamin C Vitamin C dapat berbentuk L-dehidroaskorbat, mempunyai keaktivan sebagai vitamin C, asam askorbat yang kehilangan atom hidrogen sehingga atom C mempunyai ikatan rangkap, asam dehidroaskorbat kehilangan hidrogen pada asam askorbat . Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversible menjadi L-dehidroaskorbat. Asam dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi Winarno, 1992. Vitamin C pada umunya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat. Buah yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning. Bahkan, pada beberapa buah, kulitnya mengandung vitamin C lebih tinggi daripada buahnya. Misalnya pada kulit buah apel dan jeruk walaupun tidak semua kulit buah bisa dimakan Counsel, 1996. Untuk struktur vitamin C dapat dilihat pada Gambar commit to user 14 BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Praktek Produksi Pembuatan Selai Sawo dilaksanakan mulai Bulan April 2012 sampai bulan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Proses dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Bahan, Alat dan Cara Kerja 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah buah sawo, gula pasir, air, vanili, pektin, jeruk nipis sedangkan bahan yang digunakan dalam uji kimia selai sawo adalah indikator amilum, aquades dan larutan Iod. 2. Alat Alat yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah baskom plastik, wajan, timbangan digital, kompor gas, blender, pengaduk, pisau stainless, botol selai sedangkan alat yang digunakan pada uji kimia selai sawo adalah gelas ukur 100 ml, buret, Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur 5 ml, pipet ukur 25 ml, corong, kertas saring. commit to user 15 3. Cara Kerja. Cara kerja pembuatan selai sawo dapat dilihat dalam Gambar Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan Selai Sawo C. Analisis Produk Produk selai sawo yang telah dibuat kemudian dilakukan analisis sensori dengan uji kesukaan, analisis kimia yaitu analisis vitamin C yang ditunjukkan pada Tabel dan Tabel Tabel Formulasi Pembuatan Selai Sawo Bahan Formulasi 1 100 30 Formulasi II 100 35 Formulasi III 100 40 Daging buah sawo 500 gram 500 gram 500 gram Gula 150 gram 175 gram 200 gram Air 30 ml 30 ml 30 ml Vanili 1 gr 1 gr 1 gr Pektin 1 gr 1gr 1 gr Pencucian Penghancuran Pemasakan Pengupasan Pendinginan Pengemasan Buah Sawo Air Gula, vanili, pektin, jeruk nipis Selai Sawo commit to user 16 Jeruk nipis 20 gr 20 gr 20 gr Tabel Metode Analisis Produk. No Macam Analisis Metode 1 Sensori Uji Skoring Utami, 1999 2 Vitamin C Titrasi Iodin Sudarmadji dkk, 1981 D. Analisis Ekonomi a. Biaya Produksi Total Biaya Produksi = Total Fixed Cost + Total Variable Cost b. Biaya Perawatan Dan Perbaikan BPP 100 hari x jam x P x %FPP 1 BPP P = harga awal FPP = faktor perawatan dan perbaikan c. Penyusutan/Depresiasi N NS P Depresiasi Keterangan P Harga peralatan awal NS Biaya penyusutan N Jumlah bulan d. Pajak Usaha Pajak Usaha = 10% x Laba Kotor e. Harga Pokok Penjualan HPP= Produksi Kapasitas roduksi P Biaya f. Perhitungan Penjualan Penjualan = Harga/unit x Jumlah Unit g. Perhitungan Rugi Laba Laba kotor = Penjualan-Biaya Pokok Produksi commit to user 17 h. BEP unit QBEP= Produksi tas VC/Kapasi Jual Harga FC FC Fixed Cost Biaya Tetap VC Variabel Cost Biaya Tidak Tetap i. ROI Return on Investment ROISebelum Pajak = x100% Produksi Biaya T otal otor K Laba ROISesudah Pajak = x100% Produksi iaya B T otal Bersih Laba j. POT POT merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan bersih. otor K Laba roduksi P Biaya POT k. B/C Ratio Benefit Cost Ratio roduksi P Biaya Pendapatan B/CRatio l. IRR = 2 1 2 1 1 DF DF x NPV NPV NPV DF commit to user 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Produk Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan selai yaitu buah sawo yang matang, masih segar dan tidak kotor. Buah sawo dipilih dikarenakan buah tersebut mengandung vitamin C yang cukup tinggi yang berguna untuk memelihara dan menambah daya tahan tubuh. Fungsi lain dari vitamin C adalah untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh karena vitamin C berperan penting dalam proses pembakaran lemak dalam tubuh. Selai sawo dibuat dengan komposisi buah sawo, gula, jeruk nipis, vanili, pektin dan air, dihasilkan warna coklat. Selai sawo dikemas dalam botol dengan berat bersih 200 gram per botol. Pengemasan selai sawo di kemas dengan botol bermulut lebar, tujuan dari pengemasan botol supaya memudahkan dalam sterilisasi alat maupun botol selai yang sudah diisi dengan cara dikukus atau dipanaskan supaya produk selai bisa lebih awet dan melindungi produk dari kontaminasi. Proses pembuatan selai sawo meliputi 6 tahapan proses yaitu pengupasan kulit sawo, pencucian, penghancuran, pemasakan, pendinginan, dan pengemasan. Untuk penjelasan dari masing-masing tahapan proses pembuatan selai sawo adalah sebagai berikut 1. Pengupasan Sawo Tahap pertama dalam pembuatan selai sawo adalah pengupasan. Pengupasan bertujuan untuk membuang kulit buah serta bijinya. Proses pengupasan harus dilakukan dengan benar supaya daging buah tidak ikut terbuang, buah yang digunakan untuk pembuatan selai harus buah yang benar-benar masak agar hasil selai lebih bagus. Untuk lebih jelasnya pengupasan dapat dilihat pada Gambar commit to user 19 Gambar Pengupasan Sawo 2. Pencucian Setelah dilakukan pengupasan buah sawo, dilakukan proses pencucian dengan air bersih terhadap daging buah. Pencucian daging buah bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan getah yang masih menempel pada buah sawo. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada Gambar commit to user 20 3. Penghancuran Daging buah yang sudah dicuci kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender selama 4 menit dan ditambahkan air sebanyak 30 ml agar mempermudah dalam proses penghancuran. Pada waktu proses penghancuran daging buah harus benar-benar hancur supaya didapatkan bubur buah yang halus. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada Gambar Gambar Penghancuran 4. Pemasakan Pemasakan dilakukan dengan mencampur semua bahan utama dan bahan bahan tambahan. Bahan utama dalam pembuatan selai ini adalah daging buah sawo yang telah dihancurkan, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gula, jeruk nipis, vanili, dan pektin. Pemasakan dilakukan selama 30 menit dengan suhu 1000 C sampai mengental. Pemanasan dan pemasakan sangat berpengaruh terhadap mutu selai. Untuk lebih jelasnya pemasakan dapat dilihat pada Gambar commit to user 21 Gambar Proses Pemasakan Selai Sawo 5. Pendinginan Setelah dilakukan pemasakan, selai didinginkan. Pendinginan dilakukan kurang lebih 3 jam hingga suhunya menjadi kurang lebih 400C. Setelah didinginkan, tekstur selai menjadi menggumpal. Jika pendinginan kurang dari 3 jam, selai masih panas dan jika dikemas akan menimbulkan uap. Sedangkan jika pendinginan lebih dari 3 jam selai akan keras. Untuk lebih jelasnya pendinginan dapat dilihat pada Gambar commit to user 22 6. Pengemasan Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kotoran dan kontaminan. Selai yang telah dingin dikemas dengan menggunakan botol selai yang terbuat dari bahan kaca karena botol jenis kaca ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, dan stabil terhadap suhu tinggi. Botol selai yang digunakan harus benar-benar bersih. B. Analisis Sensori Analisis sensori dilakukan dengan menggunakan uji skoring untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap mutu selai sawo yang dibuat dengan perbedaan konsentrasi gula yang berbeda. Parameter yang diuji antara lain adalah warna, rasa, tekstur, aroma, dan penilaian secara keseluruhan overall. Hasil analisis sensori selai sawo dapat dilihat pada Tabel Tabel Hasil Analisis Sensori Selai Sawo Selai Sawo Warna Rasa Tekstur Aroma Overall Penambahan gula 150 gr 2,96a 3,32a 3,32a 2,72a 3,56b Penambahan gula 175 gr 3,04a 2,76a 3,12a 2,80a 2,96a Penambahan gula 200 gr 3,44a 3,16a 3,16a 3,28a 2,96a Keterangan 1 = Tidak Suka 2 = Kurang Suka 3 = Agak Suka 4 = Suka 5 = Sangat Suka
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 101857 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d824fb2e86106ca • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 25, 2019 Waktu baca 3 menit Cuci darah atau dialisis dialysis adalah suatu proses pencucian darah untuk membersihkan tubuh dari zat-zat limbah yang berbahaya yang terdapat dalam aliran darah. Normalnya pencucian darah ini secara alami dilakukan oleh organ tubuh kita sendiri yaitu ginjal yang sehat. Ketika ginjal tidak dapat melakukan fungsi utamanya tersebut maka diperlukan suatu cara agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari limbah metabolisme yang berbahaya, cara yang saat ini bisa dilakukan adalah dialisis atau cuci darah dengan menggunakan alat bantu atau mesin. Cuci darah sering digunakan pada orang dengan penyakit gagal ginjal kronis, dimana ginjal kehilangan sebagian atau seluruh kemampuannya untuk berfungsi secara normal. Kenapa seseorang perlu cuci darah? Jika ginjal berhenti bekerja dengan benar, produk limbah metabolisme tidak dapat dikeluarkan, sehingga akan menumpuk dan menimbulkan masalah pada tubuh dengan gejala yang sering muncul berupa Muntah Gatal pada kulit Kelelahan ekstrim lemas Bengkak pada kaki, tangan dan pergelangan kaki Gangguan elektrolit seperti kesemutan Koma Berapa lama proses cuci darah dilakukan dan diperlukan? Ada pasien yang perlu menjalani cuci darah secara jangka panjang mungkin selama sisa hidupnya. Namun, jika memungkinkan, cuci darah tidak dilakukan lagi dan beralih ke transplantasi ginjal. Hal ini memerlukan banyak pertimbangan. Jika seseorang cocok untuk transplantasi ginjal, dalam artian ada donor dan cocok dengan penerima, maka hanya perlu cuci darah sampai ginjal yang disumbangkan tersedia. Namun, bagi mereka yang tidak cocok untuk transplantasi ginjal, dialisis akan dibutuhkan selama sisa hidupnya. Jenis-jenis Dialisis Ada dua jenis dialisis yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis Dialisis Peritoneal Hemodialisis HD adalah jenis dialisis yang paling banyak digunakan saat ini. Dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke pembuluh darah kemudian dihubungkan melalui selang ke tabung mesin atau alat cuci darah yang berfungsi sebagai ginjal buatan. Mesin tersebut disebut dengan hemodyalizer yang memiliki fungsi yang mirip dengan ginjal manusia. Darah ditransfer dari tubuh ke mesin dialisis, yang akan menyaring produk limbah dan kelebihan cairan. Darah yang telah disaring kemudian dikembalikan lagi ke dalam tubuh. Kebanyakan orang membutuhkan satu hingga kali dalam seminggu tergantung tingkat keparahan dan kadar ureum kreatinin dalam darah, masing-masing proses cuci darah berlangsung selama empat jam. Dialisis peritoneal merupakan jenis cuci darah yang kurang terkenal. Metode ini menggunakan lapisan perut peritoneum sebagai filter. Seperti ginjal, peritoneum berisi ribuan pembuluh darah kecil, membuatnya menjadi perangkat penyaringan yang berguna. Selama dialisis peritoneal, selang fleksibel kecil yang disebut kateter terpasang di perut melalui sayatan kecil. Cairan khusus yang disebut cairan dialisis dipompa ke ruang sekitar peritoneum rongga peritoneal. Ketika darah bergerak melalui peritoneum, produk limbah dan kelebihan cairan dipindahkan dari darah ke dalam cairan dialisis. Cairan dialisis kemudian dikeringkan dari rongga perut. Proses dialisis peritoneal berlangsung sekitar 1-1,5 jam dan biasanya diulang empat kali sehari. Atau, Anda dapat menjalankannya semalam. Terdapat dua jenis dialysis peritoneal yang terkenal yaitu Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis CAPD merupakan jenis yang dilakukan tanpa alat. Automated Peritoneal Dialysis APD merupakan jenis yang dapat dilakukan sendiri dirumah karena alatnya cycler dapat digunakan oleh penderita sendiri Jenis dialisis mana yang cocok untuk Anda? Kedua jenis dialisis dapat mencapai hasil yang sama. Namun, dalam beberapa situasi teknik tertentu akan direkomendasikan untuk Anda. Hal ini disesuaikan dengan riwayat medis dan kondisi Anda. Misalnya, dialisis peritoneal biasanya dianjurkan untuk orang dewasa yang sehat disamping memiliki penyakit ginjal. Hemodialisis biasanya dianjurkan untuk orang dewasa yang lebih tua yang kesehatannya secara umum buruk. Efek Samping Cuci Darah Disamping manfaat yang begitu penting, hemodialisis juga memiliki efek samping yakni dapat menyebabkan kulit dan otot menjadi kram dan gatal, sedangkan efek samping dialisis peritoneal yang paling umum adalah infeksi peritoneum oleh bakteri peritonitis. Bagi orang-orang yang menjalani hemodialisis, risiko mengembangkan infeksi lebih rendah, tetapi jika hal itu terjadi cenderung lebih serius, karena biasanya infeksi bersifat sistemik menyeluruh Dialisis atau cuci darah adalah perawatan yang dapat membantu menyelamatkan jiwa orang-orang yang dinyatakan akan mengalami kecacatan yang signifikan, rasa sakit dan mengancam nyawa. Berdasarkan hasil penelitian, harapan hidup rata-rata orang yang mulai menjalani dialisis di usia 20-an adalah 20 tahun, sementara orang dewasa yang lebih tua berusia di atas 75 yang menjalani dialisis memiliki harapan hidup rata-rata empat tahun. Namun, semua itu terjadi atas kehendak-Nya. 4 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
1. Pengertian Proses Pencucian Umum proses pembersihan suatu benda dengan jalan menghilangkan partikel atau pengotor yang tidak di inginkan dari benda tersebut, sehingga diperoleh keadaan semula dari benda yang bersangkutan. Khusus ” Benda” yaitu ” Tekstil” Materi Kain 2. Tujuan Proses Pencucian – Menghilangkan kotoran atau noda – Hygiene dan bebas kuman – Tetap cemerlang – Sifat asli cucian tetap bertahan, Misalnya kehalusan dsb – Mencegah pakaian agar tidak cepat rusak 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian 1. Aksi Kimia /Chemical Action 2. Aksi Mekanis /Mechanical Action 3. Temperatur 4. Waktu Jenis proses pencucian ada 2 macam 1. Metode Konvensional cara yang lebih tradisional dengan menggunakan tangan 2. Metode Masinal Dengan menggunakan mesin Kelebihan dan kekurangan menggunakan mesin kelebihan 1. hemat tenaga 2. hemat waktu kekurangan 1. boros listrik 2. biaya lebih besar 3. biaya maintanance peralatan lebih besar Kelebihan dan Kekurangan menggunakan manual kelebihan 1. hemat biaya 2. cucian biasanya lebih bersih kekurangan 1. lebih banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan 2. penggunaan deterjen atau obat lebih banyak
Mengerjakan hal sederhana seperti mencuci pakaian bisa merepotkan untuk Kamu yang sibuk. Solusi praktisnya adalah menggunakan jasa laundry. Selain itu, Kamu juga bisa mencontoh prinsip niaga laundry melakukan layanannya. Anda bisa melakukan pencucian sama dengan pengerjaan ala laundry. Simak proses pembilasan di laundry perumpamaan berikut. 1. Penerimaan Gaun Cemar Akurasi sangat diperlukan detik memulai layanan. Cak bagi penghitungan dengan teliti dan periksa dengan seksama. Menotal pakaian hitung total pakaian dengan saksama, imbang dengan alat yang boleh dilihat konsumen, bagi pencatatan. Membuat resi pemeriksaan ulang data dengan konsumen, menunangi segel dan jenis layanan yang diinginkan. Misalkan minta pengerjaan cepat atau enggak ingin busana yang terlalu wangi. Kemudian berikan surat bahari lakukan konsumen untuk dibawa momen mereka mengambil pakaiannya. Kasih cap Pisahkan tiap pakaian dengan menggunakan kantong atau penulisan tertentu, dengan demikian pakaian bisa terhindar dari bercampur dengan pakaian pelanggan lain. 2. Penyaringan Jenis Pakaian Sebelum memulai proses pembilasan di laundry, kelompokkan baju sesuai dengan jenisnya. Lakukan penapisan pakaian dengan teliti. Kenali instruksi pencucian pakaian yang boleh ditemukan pada bagian privat pakaian Pisahkan pakaian beralaskan cara mencucinya, bisa nan dengan prinsip dry cleaning atau pencucian dengan air. Pisahkan pula bilasan yang mudah luntur dan bukan, berwarna dengan putih serta cucian dengan bercak berat yang teradat ditangani khusus. 3. Pengumbahan Noda Pelanggan umumnya akan segera memberitahu bila ada noda tertentu yang terlazim di perhatikan. Hal seperti noda kecap, darah, patra, tinta, memerlukan pembersih khusus agar noda hilang doang kualitas gaun tetap terjaga. Cermati juga putaran tersembunyi yang bosor makan menimbulkan noda menengkar seperti fragmen kerja paksa, lipatan bawah lengan ketiak atau penggalan dasar celana jenjang. Basuh bagian nan sahih terletak adegan kotor dengan lebih saksama. 4. Sebelum Pencucian Proses pembilasan di laundry dimulai dengan tangga pra-pembasuhan, pencucian dan sesudahpencucian. Kerjakan perendaman sebelum mulai mencuci. Peristiwa ini penting untuk memberikan waktu untuk persiapan sebelum pencucian utama, dengan alasan memasrahkan waktu untuk rok ditambahkan dengan pemutih pakaian. Merendam pakaian yang kena bercak agar bertambah mudah dibersihkan. Proses membunuh basil dengan sambung tangan enceran tertentu 5. Pencucian Utama Saat Anda melakukan pencucian, gunakan sabun basuh gaun sesuai dengan pemilahan pakaian nan telah dilakukan sebelumnya. Ada gaun yang ikut mesin cuci dan ada pula pakaian yang dicuci secara manual. Dia dapat menambahkan cairan kimia sebagaimana emulsi, alkali atau oxybooster buat membersihkan bercak tertentu berdasarkan tingkat kekotoran basuhan. Bilasan akan dibersihkan dengan mesin dan dibilas sesuai dengan jumlah ruap yang digunakan. Oleh karena itu, hindari eksploitasi sabun colek cuci pakaian secara berlebihan seharusnya ekonomis air dan proses pembilasan bukan dilakukan berulang kali. Pada mesin cuci, lakukan persiapan cuci, bilas dan pengeringan sesuai dengan keberagaman mesin cuci yang dimiliki. Mengulangulang proses pembasuhan dengan menggunakan menu basuh cepat, tidak disarankan, kecuali bila pelanggan memintanya. Hal ini bikin memastikan pakaian tercuci polos, terutama yang mempunyai calit langka. 7. Pelembutan Pakaian Hendaknya rok tahir lagi nyaman dikenakan. Anda boleh menaik pelembut ketika membasuh pakaian. Peristiwa ini boleh menetralkan keasaman pada rabuk kain dan menghindari kain menjadi kasar atau menimbulkan iritasi. 8. Pengeringan Ancang seterusnya adalah menggunakan pengering plong mesin cuci sebelum dijemur kerjakan mendapatkan seronok alami. Pengeringan makara lebih hipotetis dan lebih cepat. Hindari memperalat cara ini, bila pakaian memiliki banyak paesan seperti mana manik-manik dan cukup diangin-anginkan namun. 9. Penyetrikaan Saat menyetrika, Anda sekali lagi terlazim mengkritik jenis kain semenjak busana. Letakkan ujung setrikaan plong penggalan terselubung dari pakaian, bila khawatir busana tidak bisa disetrika. Gunakan tingkatan sensual terkecil terlebih suntuk buat tadinya penyetrikaan kiranya tak destruktif pakaian. Agar lebih segar, gunakan odoran setrika kerjakan menerimakan sentuhan wewangian plong gaun. 10. Penuntasan Tambahkan parfum khusus pakaian, sebelum memulai membungkus cucian berlandaskan catatan pesanan. Hal ini menyerahkan wangi yang lebih tahan lama, dibandingkan bilamana mencuci alias menyetrika. Itulah anju-langkah privat proses penyabunan di laundry. Terdapat sejumlah ancang yang berbeda dengan saat mencuci pakaian pada umumnya. Selain itu, ada beberapa apendiks proses untuk memberikan hasil akhir nan baik ala laundry.
proses pencucian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu